Inilah Metode Penipuan ATM / Kartu Kredit Tanpa Perlu Ke Mesin ATM. Hati-hati!!



Inilah Metode Penipuan ATM / Kartu Kredit Tanpa Perlu Ke Mesin ATM

Dibawah ini adalah komentar yang masuk melalui artikel: Penipuan Mandiri E-Cash:

"Saya juga mengalami mas, td siang saya mendapat telepon yang bilangnya dari mandiri dan membicarakan bahwa saya menang hadiah 15 juta dari bank mandiri bekerjasama dengan telkomsel karena no saya juga telkomsel, setelah itu dia menyuruh saya untuk ke atm terdekat dan saya tidak bisa lalu disuruh lihat di kartu atm saya berapa no 16 digit di atm lalu no 3 digit terakhir di belakang dan kartu valid sampai kapan.

Setelah itu saya turuti saja, penipu pun menggunakan nama agama juga dalam mempercayai saya, dan dia menyuruh saya apakah ada pesan masuk dari bank mandiri yang di dalam sms itu ada kode otorisasi, lalu saya bilang ada dan sebutkan nomornya sampai 3x berturut-turut seperti itu, dan ternyata ada pemberitahuan dari sms banking mandiri saya ada penarikan Rp 500 ribu 2x dan Rp 100 ribu lalu saya tanya "Kok, uang saya berkurang pak", penipu pun bilang "itu masih pending mas untuk dapat memasukkan uang Rp 15 juta nya dan sesaat itu menutup telpon si penipu.

Sore hari dia menelpon saya dan menyuruh saya untuk ke bank dan pada saat itu saya sudah tahu kalau itu penipuan, dan saya bilang "Saya gak ikhlas pak uangnya" lalu penipu pun bilang "itu adalah salah satu carannnya mas.

Dan saya bilang "Saya mau ke kantor mandiri dan ingin menelpon no 14000 official mandiri" lalu penipu bilang "Langsung saja ke atm terdekat mas!" lalu saya ngotot untuk menghubungi no 14000 official mandiri dan telpon pun di tutup seketika.

Saya disini pesan apabila ada yang meminta no 16 digit serta 3 digit terakhir dan kartu valid mohon untuk tidak diberi karena ada modus penipuan baru yang sangat canggih berimbas ke saya. "

Pembaca yang budiman, saya hanya akan lebih menjelaskan metode diatas. Penipuan model seperti ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala. Namun kalau saya perhatikan penipu jaman sekarang lebih pintar bersilat lidah (mungkin ada kursusnya? ), sudah tidak tahu malu dan seperti tidak punya hati nurani lagi (bahkan bawa-bawa nama agama).

Berikut cara agar seorang penipu dapat menguras uang anda di Bank tanpa anda perlu datang ke ATM. Ini berlaku untuk semua ATM Bank yang beredar di Indonesia (Mandiri, BCA, BRI, BNI, DANAMON, CIMB, May Bank, HSBC, MEGA, dsb), berlaku juga untuk kartu kredit (Credit Card) Master Card atau Visa.


Hal-hal yang diperlukan oleh penipu untuk dapat mencuri uang dari Kartu ATM atau Kartu Kredit.

1. Nomor Kartu ATM / Kartu Kredit

Jika hanya mengetahui nomor kartu ATM atau kartu kredit saja sebenarnya tidak terlalu masalah. Penipu tidak bisa mengambil uang anda.
2. Masa Berlaku Kartu

Jika ada yang menelpon anda mengatakan anda menang undian lalu menanyakan masa berlaku (Valid Dates) kartu ATM / Credit Card anda, maka anda harus ekstra curiga. Jika anda menang undian maka tidak ada hubungannya sama sekali dengan masa berlaku kartu milik anda
3. Nama yang tertulis di kartu

Kalau penipu menanyakan nama yang tertera di kartu, maka anda juga harus super curiga. Seharusnya kalau anda benar-benar menang undian, dia sudah mengetahui nama anda.
4. 3 Digit di belakang kartu ATM / Kartu Kredit (CVV)
penipuan kartu kredit / creditc card mandiri bca bri bni danamon cimb mega syariah

Gambar 2. Nomor CVV di belakang kartu ATM / Kartu Kredit


Nomor CVV atau 3 Digit yang tertulis di bagian belakang kartu sebenarnya adalah nomor pengaman yang digunakan untuk menghindari penipuan. Fungsinya adalah untuk memastikan bahwa anda benar-benar pemilik dan pemegang kartu ATM / Kartu Kredit.

Jadi jangan pernah menginformasikan nomor CVV kepada orang lain yang menghubungi anda.

Selain itu, jangan pernah kartu anda mau di foto copy bagian belakangnya yang terdapat angka CVV. Kalau seandainya harus di foto copy, maka tutupi saja dengan stiker kertas ketiga nomor CVV tersebut.

Kapan nomor CVV boleh digunakan / dipakai? Nomor ini bisa digunakan ketika misalnya anda sedang berbelanja online dan anda secara sadar memasukkan nomor CVV untuk mengkonfirmasi bahwa kartu tersebut memang milik anda.

Intinya, ketika dibutuhkan nomor CVV, anda harus tahu dan sadar bahwa setelah memberitahukan nomor tersebut, kemungkinan besar dana anda akan ditarik (atau digunakan untuk membayar sesuatu).

Kalau anda menang undian atau hadiah, pihak Bank tidak mungkin akan menanyakan 3 digit nomor dibelakang kartu.
5. SMS / KODE OTORISASI / OTP

Setelah anda menginformasikan semua info diatas (nomor kartu, masa berlaku, nama pemilik, nomor CVV), maka setelah itu anda akan menerima text konfirmasi / Otorisasi yang berisi kode.

Catatan: Tanpa anda beritahukan sekalipun, ada kemungkinan penjahat sudah mengetahui 4 point sebelumnya. Jadi point kelima ini sangat penting.

Jangan pernah menginformasikan kode OTP yang anda terima melalui SMS / Yang muncul di layar HP (tidak harus SMS).

Catatan: Kode ini sering disebut OTP / One Time Password. Kode ini hanya berlaku satu kali saja, kalau kode ini sudah dipakai (transaksi sukses), maka tidak bisa digunakan lagi. Pelaku penipuan kadang-kadang mendaftarkan nomor handphone miliknya menggunakan data rekening sobat.

Jadi, entah sobat mendapat SMS OTP atau pelaku meminta kode OTP, jangan diberikan atau jangan memasukkan kode OTP ke mesin atm atau beritahukan ke orang lain.

Kode tersebut adalah semacam kunci yang dikirimkan oleh pihak BANK kepada pemilik kartu untuk dapat menarik dana dari kartu ATM / Credit Card.

Dengan menginformasikan kode yang diterima melalui ponsel pribadi anda, itu berarti anda memberikan kunci kepada sesorang / sebuah badan / instansi untuk dapat mengambil / menarik uang anda.

Penipu biasanya mengatakan bahwa kode tersebut hanyalah kode konfirmasi untuk memastikan anda adalah betul pemenang yang dimaksud dan sebagainya. Itu hanya tipuan! Jangan pernah percaya.

Kapan kode otorisasi perlu digunakan?

Kode otorisasi diperlukan ketika anda berbelanja online menggunakan kartu kredit / ATM. Kode ini fungsinya untuk mengkonfirmasi bahwa anda adalah pemilik kartu.

Urutannya seperti ini:

    Ada transaksi
    Anda mengisi / menginformasikan data-data kartu kredit / ATM
    Dikirim kode OTP dari bank:
        Jika sobat memasukkan kode OTP ke mesin ATM / ke transaksi yang berlangsung Transaksi akan berhasil (REKENING AKAN BERKURANG SALDONYA)
        Jika sobat TIDAK memasukkan kode OTP ke mesin ATM / ke transaksi yang berlangsung transaksi akan di tolak / gagal transaksi



INTINYA ADALAH:

    " Ketika anda memasukkan, menggunakan atau menginformasikan kode OTP, maka bersiap-siaplah uang di rekening anda akan BERKURANG / TERAMBIL"

Tdak mungkin anda menggunakan kode OTP lalu dana bertambah. Jadi, tidak mungkin anda terima transferan atau menang hadiah tapi perlu pakai kode otp, ITU TIDAK MUNGKIN. Saya ulangi lagi, ada kode OTP = uang akan berkurang.
Rangkuman:

Scara singkat, tahapan agar seseorang / sebuah instansi dapat menarik uang dari kartu ATM / Kartu kredit anda, dibutuhkan hal-hal sebagai berikut:

    Info nomor kartu, masa berlaku, nama pemilik: Biasanya data ini tidaklah terlalu rahasia, pihak Bank atau karyawannya bisa saja mengetahui data ini. Dengan hanya data ini saja tidak bisa menarik uang/ambil dana.
    Info Nomor CVV: Dengan hanya mengetahui nomor CVV dalam beberapa kasus sudah bisa dilakukan penarikan dana.
    SMS / Text kode otorisasi: Jika seseorang / sebuah badan / instansi menanyakan nomor konfirmasi yang dikirimkan ke PONSEL ANDA, maka itu sama saja anda memberi ijin kepada mereka untuk bisa mengambil uang anda.

Catatan: kode otorisasi hanya berlaku sekali saja. Artinya jika sudah digunakan, kode tersebut akan hangus. Untuk dapat menarik dana lagi dari tabungan atau dari kartu kredit, pihak Bank akan mengirimkan kode yang lain.
Tips aman / cara menghindari agar tidak jadi korban penipuan ATM / Kartu Kredit
1. Jangan pernah mau disuruh ke mesin ATM

Jika ada yang menghubungi anda dan mengatakan mengatakan anda menang undian lalu disuruh ke ATM: SEGERA TOLAK!

Tidak pernah dalam sejarah, sebuah undian atau sayembara dimana pemenangnya harus ke ATM untuk klaim hadiah.

Segala macam hal yang mengarahkan / menyuruh anda ke ATM bisa hampir dipastikan adalah penipuan.

Kalau ada orang yang mengarahkan / memandu anda untuk pencet-pencet di ATM: SEGERA TOLAK!

Mau orang itu mengaku dari call center bank, mau presiden sekalipun kalau dia mengarahkan atau menuntun anda untuk transaksi di ATM, itu sudah pasti 100% penipuan.

Catatan:

Saat ini penipu sudah makin canggih, mereka bisa mengirimkan SMS TANPA NOMOR ke ponsel anda yang membuat anda yakin bahwa ini bukan penipuan.

Jadi di bagian nama pengirim bukanlah nomor seperti biasa, namun tertulis nama-nama seperti (misalnya) "Gebyar BCA" "Undian Telkomsel" "Untung Beliung BRI", dsb

Jika anda ditelpon melalui nomor GSM, maka anda harus sangat ekstra waspada, sangat esktra curiga, karena kalau undian resmi anda akan dihubungi melalui telepon kantor, bukan dari nomor GSM.

Metode yang paling umum dipakai untuk menggiring ke ATM selain menang undian adalah saat transaksi jual beli.

Misalnya anda jual mobil > ada yang bilang sudah DP > anda disuruh pergi ke ATM untuk cek saldo.

Ciri khas penipu adalah: Mereka AKAN MEMAKSA anda untuk menghubungi dirinya SAAT ANDA BERADA ATM. Kalau ada yang mengatakan: "nanti sesampainya di ATM, beritahu saya" Itu saya jamin 100% adalah penipuan.
2. Jangan pernah infokan identitas kartu

Khususnya, jangan pernah infokan nomor CVV dan kode otorisasi yang diterima melalui Ponsel.
3. Hubungi call center resmi BANK.

Jika anda menang undian resmi, maka penyerahan hadiahnya akan dilakukan secara resmi, di tempat yang resmi.

Jadi kalau ada yang menelpon anda mengatakan anda menang undian, katakan saja: Coba saya tanyakan ke Call Center resmi Bank-nya dahulu ya. Kalau dia bilang: ini kami Call Center Resminya, jawab saja: Iya, tapi saya mau coba hubungi nomor yang tertera di kartu ATM saya dulu.

Kalau dia memaksa dan bilang, misalnya "Kalau tidak konfirmasi sekarang, maka pemenang akan kami serahkan ke orang lain" : Itu sudah pasti penipuan.
4. Jangan Pernah Berikan Kartu ATM / Kartu Kredit ke pihak manapun

Jika ada petugas yang datang ke rumah atau kantor dan mengatakan untuk update / pembaharuan data anda diharuskan menyerahkan kartu kredit / ATM, maka jangan pernah berikan.

Jika ada yang mengancam, misalnya "jika tidak diberikan kartu anda akan di blokir" atau "jika tidak diserahkan kartunya, berarti melawan hukum negara" dan sebagainya, tidak perlu panik. Segera hubungi call center resmi bank yang bersangkutan. Lihat nomor call center yang tertulis di kartu anda, jangan menghubungi call center yang diinfokan oleh pihak mereka.

Jika anda sudah pernah tertipu apalagi pernah mendaftarkan nomor telepon penjahat pada saat di atm sebagai nomor penerima otorisasi (M Banking), maka segera hubungi call center bank yang bersangkutan lalu infokan saja kronologi kejadiannya.

Anda bisa meminta kepada petugas bank via telepon / call center untuk blokir sementara kartu ATM atau Kartu Kredit anda agar dana anda tidak terkuras habis. Setelah itu kunjungi kantor cabang bank terkait lalu ceritakan lagi kronologinya, minta dilakukan pemeriksaan untuk nomor telepon yang terdaftar / terkait dengan rekening anda itu nomornya berapa.

Kalau ternyata nomor telpon yang terkait bukan nomor milik anda, segera minta agar dihapus nomor tersebut lalu diganti dengan nomor milik anda. Jika dirasa semua sudah beres dan rekening aman, maka anda bisa meminta untuk mencabut blokiran atm / kartu kredit.

Catatan: bawa identitas diri asli (KTP/SIM), Kartu ATM & Buku Tabungan saat mengunjungi BANK.


Demikianlah info cara-cara yang digunakan oleh penipu untuk bisa menarik uang anda menggunakan ATM atau Kartu Kredit tanpa perlu anda pergi ke mesin ATM dan cara pencegahannya. Semoga bermanfaat dan bisa membuat anda semakin waspada. Salam
Comments
0 Comments

Post a Comment